Menjadi Putra Bahari Provinsi Banten 2017
Perkenalkan nama saya Renaldo Lesmana, usia saya 19 tahun dan saya menempuh pendidikan di Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA). Disini saya akan menceritakan sedikit tentang pengalaman saya mengikuti Pemiliha
Perkenalkan nama saya Renaldo Lesmana, usia saya 19 tahun dan saya menempuh pendidikan di Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA). Disini saya akan menceritakan sedikit tentang pengalaman saya mengikuti Pemilihan Putra Putri Bahari Provinsi Banten 2017. Dimulai pada awal bulan Oktober 2017, saya direkomendasikan mengikuti Pemilihan Putra Putri Bahari Provinsi Banten 2017 oleh teman saya untuk mewakili Kota Tangerang dan Kampus saya, UKRIDA. Setelah mempertimbangkan, akhirnya saya setuju untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Kegiatan pertama adalah technical meeting pada hari Minggu, 8 Oktober 2017 yang membahas tentang persiapan audisi pada tanggal 15 Oktober 2017. Dan ternyata saat technical meeting pun cukup banyak peserta lain yang menyerah atau mengundurkan diri karena tidak siapnya melakukan presentasi seputar bahari saat audisi nanti. Tibalah hari audisi yang dilaksanakan di IWAK BANTEN, Kota Serang, pukul 7 pagi. Kami melakukan registrasi ulang dan pengukuran tinggi badan selain itu juga mendengarkan pembukaan dari Bapak Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten. Acara dilanjutkan dengan melakukan tes tertulis seputar Bahari dan Maritim. Bisa dikatakan soal tes tersebut cukup susah, karena banyak pertanyaan seputar UU dan juga peraturan pemerintah. Tetapi karena saya sudah belajar sebelumnya, maka saya dapat mengerjakannya dengan cukup percaya diri. Setelah tes tertulis selesai, proses dilanjutkan dengan unjuk bakat yang ditampilkan di atas panggung dan ditonton oleh peserta lain serta juri. Pada saat itu saya menampilkan bakat menyanyi. Unjuk bakat usai, maka tibalah sesi yang sangat mendebarkan untuk seluruh peserta, yaitu presentasi dan wawancara dengan 5 juri. Satu per satu peserta pun dipanggil untuk presentasi. Saya melihat beberapa peserta yang kembali dengan wajah tidak semangat dan juga ada yang sangat yakin untuk lolos. Tibalah giliran saya untuk presentasi dan wawancara. Pertanyaan yang disampaikan adalah seputar bahari dan maritim. Dan beruntungnya saya dapat menjawab setiap pertanyaan dari juri. Setelah selesai, saya kembali ke ruang tunggu, menunggu keputusan para juri. Jam demi jam membuat kami semua khawatir akan keputusan juri. Lalu masuklah seluruh juri dan panitia ke ruang tunggu untuk mengumumkan nama-nama yang masuk dalam 20 besar finalis Putra Putri Bahari Provinsi Banten 2017. Puji Tuhan, nama saya disebutkan pertama dengan perolehan poin tertinggi di bandingkan yang lain. Saya sangat senang karena usaha saya tidak sia-sia. Setelah pengumuman maka langsung diadakan briefing untuk apa yang yang harus dibawa dan kegiatan esok harinya. Dan ternyata akan diadakan pra-karantina pada hari Senin-Selasa yang diadakan di Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang. Selesai briefing sekitar jam 8 malam dan saya langsung bergegas pulang dari Serang ke Tangerang untuk mempersiapkan barang yang harus dibawa saat pra-karantina. Keesokan harinya saya kembali ke ke Kota Serang, lebih tepatnya di taman KOPASSUS, Kota Serang untuk melakukan tes fisik. Kami semua langsung dibariskan untuk sarapan makanan yang diminta dibawa kemarin hari yaitu 2 butir telur rebus, roti, madu, dan susu. Setelah sarapan, kami istirahat untuk mempersiapkan diri tes fisik. Disana kami diuji untuk lari mengelilingi lapangan, push-up, dan sit-up. Setelah tes fisik selesai, dilanjutkan mengunjungi kolam renang KOPASSUS dan pengenalan alat selam dan juga latihan menggunakan alat selam. Kemudian kami semua melanjutkan perjalanan ke Tanjung Lesung untuk beristirahat. Perjalanan menuju Tanjung Lesung ditempuh kurang lebih 3 jam. Sesampainya di Tanjung Lesung malam sudah larut dan kami beristirahat. Keesokan harinya yang kami lakukan pertama pada pagi hari adalah menyeberang ke Pulau Liwungan untuk melakukan photo shoot. Acara dilanjutkan dengan tes menyelam di tengah laut. Kami semua dibawa ke spot terumbu karang untuk melakukan penyelaman (diving). Dan memang benar kata orang di luar sana, bahwa dunia bawah laut sangat indah dan sayang jika tidak dinikmati keindahannya. Saya sampai lupa waktu di bawah laut karena menikmati indahnya terumbu karang dan ikan ikan kecil. Setelah itu kami kembali ke tempat penginapan kami. Dan di dalam perjalanan, saya merasa kulit saya sangat perih dan terbakar, dan semua teman saya mengatakan kulit saya seperti kepiting rebus, sangat merah. Saya pun tidak peduli akan hal itu, karena memang hal yang wajar jika kita menyelam di laut pada siang hari. Sesampainya di penginapan kami dibriefing kembali untuk persiapan hari Rabu-Jumat untuk karantina dan grandfinal pada hari Sabtu, 21 Oktober 2017. Setelah itu kami diantar kembali ke IWAK Banten, Kota Serang. Dan sayapun segera bergegas kembali ke rumah untuk mempersiapkan barang bawaan untuk karantina. Pagi harinya saya langsung berangkat ke hotel tempat kami menginap, hotel Puri Kayana, Kota Serang. Dan dimulai dari karantina ini banyak sekali kegiatan yang kami lakukan, seperti penerimaan materi seputar bahari dan maritim, table manner, latihan PBB oleh TNI AD, dan latihan menari. Dan tibalah hari Sabtu, dimana akan segera dilakukan Malam Grand Final Pemilihan Putra Putri Bahari Provinsi Banten 2017. Kami semua disibukkan dengan materi dan gerakan tarian kami, inilah waktunya kami menunjukkan semua yang telah kami terima selama karantina. Pertunjukan pertama kami adalah menari yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab (Q&A). Setelah melalui itu semua, maka tibalah waktunya pengumuman pemenang. Saya bersyukur atas kebaikan Tuhan Yesus atas hidup saya, saya mendapatkan Juara 1 dan secara resmi saya menjadi Putra Bahari Provinsi Banten 2017 pada malam itu. Dan selanjutnya, saya akan mewakili Provinsi Banten di pemilihan Putra Putri Maritim Indonesia. Doa dan harapan saya, saya bisa membawa nama daerah dan almamater di kancah nasional.