WEBINAR AI-10 "Can Artificial Intelligence Make Healthcare and Medical Education More Efficient"
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UKRIDA bekerjasama dengan Forkom FKIK BKPTKI dan Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) mengadakan kegiatan webinar AI-10 Sabtu, 28 September 2024
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UKRIDA bekerjasama dengan Forkom FKIK BKPTKI dan Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) mengadakan kegiatan webinar AI-10 dengan tema Can Artificial Intelligence Make Healthcare and Medical Education More Efficient pada Sabtu, 28 September 2024 dengan menghadirkan lima narasumber.
Narasumber pertama yaitu dr. Ida Ayu Triastuti, MHPE membahas tentang implementasi dari AI dalam medical education. AI merupakan mesin yang mengimitasi apa yang manusia bisa lakukan, selain itu AI juga mampu membuat pola berdasarkan data, maka itu perlu diperhatikan untuk input yang bermakna guna menghasilkan output yang baik dan tepat dalam pendidikan medis.
Perspektif tentang etika dan hukum menjadi topik selanjutnya yang dibahas oleh Tedy Hartono, SH selaku narasumber kedua. AI banyak membantu di bidang personalisasi perawatan, seperti profil genetik pasien, pemilihan terapi efektif, dan precision medicine. Beliau juga mengatakan bahwa dengan adanya AI dapat membantu data kesehatan pasien, dapat mengontrol kesehatan pasien secara jarak jauh, serta dapat mengurangi beban kerja.
Narasumber ketiga, yaitu Daniel Chriswinanto Adityo Nugroho, MPH membahas tentang perspektif kesehatan masyarakat pada AI. Disebutkan dalam pemaparannya, hasil output yang diberikan oleh AI tidak bisa sepenuhnya dipercaya. Jika AI tidak dapat menyebutkan dasar jurnal dari output tersebut, maka kemungkinan besar itu hanya pendapat AI saja, tanpa berdasarkan apapun. Hal ini penting untuk dipahami oleh masyarakat supaya terhindar dari informasi tidak berdasar.
Salah satu dosen Informatika UKRIDA juga turut bergabung menjadi narasumber keempat yakni Dr. Nina Sevani, S.Kom., M.Si., MM yang menjelaskan bahwa saat ini kita sedang hidup di era big data dan AI memang benar bisa membantu dalam bidang kesehatan. Dampak positif yang dirasakan saat menggunakan AI adalah lebih efisien & efektif dalam penyembuhan pasien, serta adanya peluang pekerjaan baru dalam penggunaan teknologi ini.
Edy Kristianto, Ph.D sebagai dosen Informatika UKRIDA sekaligus sebagai narasumber kelima, hadir dengan topik pembahasan Mendeteksi Penyakit Cacar Monyet Menggunakan Lightweight Deep Learning dengan implementasi AI pada alat Graphics Processing Units (GPU) yang digunakan untuk membedakan beberapa jenis cacar dan meningkatkan keakurasian hasil deteksi melalui metodologi model mobileNet.
Melalui webinar ini, UKRIDA dengan motto Lead to Impact terus mengedukasi setiap mahasiswanya agar peka dan menyesuaikan diri terhadap kecanggihan AI guna membantu peningkatan efisiensi penanganan kesehatan ke depannya.